Jangan Amalkan Baca Zodiak!

Assalamualaikum w.b.t.

Ok post aku kali ni pasal Zodiak. Aku tahu mesti segelintir besar dari korang yang suka baca zodiak ni kan.. Well, guess what? benda ni haram sama sekali.. Walaupun saja2 suka membaca walaupun tidak mempercayai bulat-bulat.. namun ianya tetap haram.. Mesti korang terkejutkan.. Aku pun terkejut sekali.. Korang nak tahu lebih lanjut? Tekan link di bawah..

Seriusly, aku pun terkejut.. Mana tak nya.. Aku selalu juga baca benda ni.. Tapi tak ada la nak percaya betul.. Saja2 la suka suka kan.. Percaya atau tidak, kadang2 benda yang dia tulis tu berkaitan juga.. Entah mana entah diaorang ambil aku pun tak tahu.. For the information, aku selalu baca benda ni kat Twitter.. sebab aku follow @XSTROLOGY tuh.. so, bila dah dapat tahu benda ni aku cepat-cepat unfollow.. hehe.. (Siapa2 yang ada twitter tuh jangan la segan2 follow me k.. @gary_danial :P haha sempat lagi promote twitter)

Ok ni Ustaz Azhar Idrus ada komen pasal benda ni..

Whatt>>> 40 kali solat tak diterima.. This is bad bro! :((

So, kepada yang dah terbaca or siap percaya lagi bulat-bulat, mintalah keampunan daripada-Nya. Aku tahu ramai antara korang pun tak tahu... Including me.. Masya-Allah.. Allahu'alam.. Allah itu Maha Pengampun..

Nobody's perfect you know! :)

Ok ni kisah yang berkaitan..

Sekadar sharing copy & paste.. :)


(petikan komen dr seorg hamba Allah)

Nor Paharliana Pertama: Apabila cuma sekedar membaca zodiak atau ramalan bintang, walaupun tidak mempercayai ramalan tersebut atau tidak membenarkannya, maka itu tetap haram. Akibat perbuatan ini, shalatnya tidak diterima selama 40 hari.

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230). Ini akibat dari cuma sekedar membaca.

Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 hari dijelaskan oleh An Nawawi: “Adapun maksud tidak diterima shalatnya adalah orang tersebut tidak mendapatkan pahala. Namun shalat yang ia lakukan tetap dianggap dapat menggugurkan kewajiban shalatnya dan ia tidak butuh untuk mengulangi shalatnya.” (Syarh Muslim, 14: 227)

Kedua: Apabila sampai membenarkan atau meyakini ramalan tersebut, maka dianggap telah mengkufuri Al Qur’an yang menyatakan hanya di sisi Allah pengetahuan ilmu ghoib.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532, hasan)

Namun jika seseorang membaca ramalan tadi untuk membantah dan membongkar kedustaannya, semacam ini termasuk yang diperintahkan bahkan dapat dinilai wajib. (Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, 1: 330)

Syaikh Sholih Alu Syaikh memberi nasehat, “Kita wajib mengingkari setiap orang yang membaca ramalan bintang semacam itu dan kita nasehati agar jangan ia sampai terjerumus dalam dosa. Hendaklah kita melarangnya untuk memasukkan majalah-majalah yang berisi ramalan bintang ke dalam rumah karena ini sama saja memasukkan tukang ramal ke dalam rumah. Perbuatan semacam ini termasuk dosa besar (al kabair) –wal ‘iyadzu billah-. …

Hmm.. renung2kanlah..